Karena pandemi banyak karyawan jadi broker properti

Pandemi Covid-19 diakui telah memengaruhi dan mengoreksi seluruh sektor ekonomi, termasuk properti. Namun demikian, koreksi ini justru memunculkan peluang-peluang yang sangat layak untuk dimanfaatkan. Satu di antaranya adalah peluang untuk jasa broker atau agen perantara. Jasa agen properti sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat memberikan informasi lengkap dan komprehensif mengenai rumah yang akan dibeli. Menurut Ketua Umum Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong, jasa agen properti makin diminati. “Banyak karyawan yang beralih menjadi agen properti karena Pandemi. Mereka di-PHK oleh perusahaan, kemudian memutuskan untuk bergabung di kantor-kantor agen properti,” ungkap Lukas menjawab Kompas.com, Selasa (10/11/2020).
Hingga kini, menurut catatan AREBI, terdapat sekitar 1.278 kantor agen dengan jumlah anggota sekitar 25.000 orang. Dari total jumlah itu, anggota yang sudah memiliki Surat Izin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4) sebanyak 401 orang. Sejak tahun 2002 hingga Januari 2020, AREBI telah melakukan training sebanyak 4.317 peserta. Sementara uji kompetensi di Lembaga Sertifikasi profesi (LSP) Broker Properti Indonesia (BPI) sebanyak 1.962 peserta berlisensi.
Lukas menambahkan, tak hanya memasarkan rumah primer, mereka juga getol menjual rumah-rumah seken. Hal ini menyusul terkoreksinya harga-harga rumah seken secara signifikan. Oleh karena itu, banyak konsumen yang mencari rumah seken. “Mereka awalnya mengalokasikan dana untuk belanja kesehatan, namun seiring waktu berjalan, membeli rumah yang merupakan kebutuhan primer mulai diagendakan,” imbuh Lukas. Para broker baru ini mendapatkan pengetahuan dan pelatihan dari AREBI agar dapat bekerja secara profesional.
Terlebih akibat pandemi Covid-19, persaingan antar broker properti akan semakin ketat. Hanya broker profesional dan dipercaya yang akan dipilih masyarakat untuk digunakan jasanya dalam bertransaksi properti. “AREBI sebagai wadah para broker properti di Indonesia akan terus meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan anggotanya agar mampu bersaing dan sukses dalam kondisi apapun,” kata Lukas. Berbagai tantangan seputar industri properti dan profesi broker properti di Indonesia tersebut, akan dibahas pada perhelatan akbar The Biggest Real Estate Summit 2020 dengan menampilkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya. Summit akan dihelat pada Selasa, 17 November 2020 mendatang, pukul 09.30 WIB hingga 16.00 WIB. Ditargetkan acara secara virtual melalui kanal Youtube AREBI ini diikuti 10.000 peserta. Ketua Panitia The Biggest Real Estate Summit 2020 Daniel Handojo menambahkan, kegiatan The Biggest Real Estate Summit 2020 bertujuan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan profesionalisme anggota AREBI. “Selain itu juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum terkait properti,” kata Daniel. Untuk mengikuti acara The Biggest Real Estate Summit 2020, calon broker, broker dan masyarakat umum tidak dikenakan biaya apapun alias gratis. Namun Panitia menghimbau para peserta untuk memberikan donasi bagi yang berkekurangan melalui wadah sosisal AREBI-CARE.
sumber : Kompas.com